Program Studi Budidaya Perairan merupakan salah satu Program Studi yang ada di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Maritim Raja Ali haji (UMRAH) selain Ilmu Kelautan (IKL), Manajemen Sumber Daya Perairan (MSP), Teknologi Hasil Perikanan (THP) dan Agribisnis Perikanan (AGP). Program Studi Budidaya Perairan berdiri pada tanggal 23 Juli tahun 2013 berdasarkan Surat Mandat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 696/E.E2/DT/2013 tanggal 23 Juli 2013 dan resmi memiliki izin operasional pada bulan 1 Oktober tahun 2013 berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 472/E/O/2013 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Budidaya Perairan Tanggal 1 Oktober 2013.
Program Studi Budidaya Perairan terletak di Gedung Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Jl. Politeknik Senggarang, Tanjungpinang 29115 Provinsi Kepulauan Riau Indonesia.
Program Studi Budidaya Perairan merupakan program studi yang memfokuskan diri dalam bidang MARIKULTUR (Budidaya Laut) hal ini sesuai dengan Visi, Misi dan Road Map Riset yang telah disepakati.
Sejarah Program Studi Budidaya Perairan
Program Studi Budidaya Perairan didirikan oleh 3 dosen diantaranya Tengku Said Razai, S.Pi, M.P sebagai Ketua Program Studi, Muzahar S.Pi, M.Si, dan Henky Kurniawan S.Pi, M.P, M.Sc sekitar tahun 2012 menuju 2013. Program Studi BDP berdiri pada tanggal 23 Juli 2013 sesuai Surat Mandat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 696/E.E2/DT/2013 tanggal 23 Juli 2013. program studi secara sah beroperasi pada setelah memiliki Izin Operasional berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 472/E/O/2013 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Budidaya Perairan Tanggal 1 Oktober 2013. Pemenuhan Kebutuhan Dosen Terus dilakukan dengan rekruitmen CPNS 2013 dengan menerima Wiwin Kusuma Atmaja Putra, S.Pi, M.Si kemudia berlanjut pengankatan dosen tetap Tri Yulianto, S.Pi, M.PSDA dan Rika Wulandari, S.Pi, M.Si sehingga jumlah dosen minimal 6 orang terpenuhi.
Latar Belakang dibentuknya Program Studi Budidaya Perairan
Provinsi Kepri yang memiliki laut seluas 24.121.530,0 ha (95,79%) dan daratan seluas 1.059.511,0 ha (4,21%) menyimpan potensi pengembangan perikanan budidaya (akuakultur) yang sangat besar, terutama budidaya laut (marikultur). Di Provinsi ini diperkirakan terdapat sekitar 455.779,9 ha areal laut yang berpotensi untuk pengembangan marikultur, yang terdiri dari 54.672,1 ha untuk marikultur pesisir (coastal marine culture) dan 401.107,9 ha untuk marikultur lepas pantai (offshore marine culture) yang tersebar hampir di setiap kabupaten/kota (Tabel 1).
Sebagai wilayah perbatasan dan pemekaran Provinsi Kepulauan Riau belum memiliki program studi dibidang perikanan khususnya Budidaya Perairan sebagai upaya menciptakan generasi muda yang memahami ilmu budidaya laut, tawar dan payau.
Komoditas yang potensial untuk dikembangkan di Provinsi Kepri mencakup ikan kerapu, ikan kakap putih, ikan lele, ikan bawal bintang dan rumput laut, dan sebagian lagi perlu penyesuaian teknologinya. Potensi pasar untuk usaha budidaya ikan di Kepulauan Riau diantaranya Malaysia, Singapore, Hongkong, Jepang dan Korea. Maka dari dasar tersebut diharapkan Program Studi Budidaya Perairan muncul untuk memberikan manfaat berupa:
- Menghasilkan lulusan sarjana Perikanan yang ahli dibidang akuakultur (marikultur khususnya) sebagai jawaban tantangan dalam pembangunan sumber daya manusia dan pengelolaan sumber daya alam (marikultur) sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan, pendidikan dan wawasan masyarakat di wilayah perbatasan terluar dan tertinggal untuk menjadi ujung tombak Negara Republik Indonesia dalam bersaing Negara Malaysia dan Singapore.
- Meningkatkan perkembangan teknologi marikultur dengan program penelitian dan pemberdayaan masyarakat pada komoditi unggulan di Provinsi Kepulauan Riau
- Menjadi salah satu kekuatan dari Universitas Maritim Raja Ali Haji dalam mencapai visi sebagai universitas terkemuka berbasis kemaritiman dan berkontribusi dalam pencapaian pemerintah menjadi negara poros maritime dunia.
Visi
(Visi Lama Tahun 2015-2025)
Menjadi Program Studi terkemuka dalam pengembangan IPTEK Budidaya Laut Di Indonesia Bagian Barat Pada Tahun 2025
(Visi Baru Tahun 2018 – 2040)
Menjadi Program Studi yang Unggul dalam Pengembangan Tridarma Bidang Budidaya Laut Tropikal di Asia Pasifik tahun 2040
Misi
Misi dari Program Studi Budidaya Perairan diantaranya:
- Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berpusat pada IPTEK Budidaya dalam rangka menghasilkan sarjana perikanan yang profesional, mandiri serta berjiwa Entrepreneur untuk mendukung pembangunan perikanan dan kelautan yang berkelanjutan.
- Menyelenggarakan penelitian, pengabdian masyarakat dibidang Budidaya berbasis potensi lokal sesuai road map program studi guna mendukung penyelenggaraan pendidikan tinggi yang bermutu.
- Menjalin dan meningkatkan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta yang terkait dalam rangka menunjang dan menyebarluaskan konsep-konsep pemikiran dalam upaya mendukung pengembangan budidaya berkelanjutan.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam menyelenggarakan proses pendidikan di Program Studi Budidaya Perikanan
- Menghasilkan sarjana budidaya perairan yang berkemampuan akademik tinggi dalam rekayasa dan pengelolaan budidaya perikanan (khususnya marikultur) yang berbasis sumberdaya lokal dan lingkungan.
- Mengembangkan program pendidikan yang mempunyai relevansi dengan potensi daerah untuk memenuhi kebutuhan regional, nasional dan global.
- Berperan serta dengan pelaku-pelaku pembangunan perikanan dan kelautan dalam menyusun kebijakan, rencana dan program pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan.
- Membangun kemitraan dan kolaborasi (net working) yang tangguh dengan pelaku pembangunan untuk memberdayakan masyarakat dan pelaku pembangunan perikanan dan kelautan.
ISCED Categories