Skip to main content
x

Sarjana Teknologi Hasil Perikanan (Bachelor in Fisheries Product Technology )

Type
Bachelor (ISCED 2011 level 6)
Language

Indonesian

Duration 8 semesters
Cost 22 million IDR/year

SEKILAS TENTANG SEJARAH FAKULTAS

1. Gagasan Pemerintah Daerah

Lahirnya gagasan mendirikan lembaga pendidikan tinggi di bidang ilmu dan teknologi perikanan di Sulawesi Utara merupakan penjabaran strategi pembangunan regional. Bupati Kepala Daerah (BKDH) Kabupaten Sangihe Talaud, Letkol Herry Soetojo, pada tahun 1965, berinisiasi mengajukan permohonan kepada Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP), Dr. Syarif Thayeb untuk kiranya diizinkan mendirikan Perguran Tinggi Perikanan di Tahuna. Respon atas surat permohonan tersebut, Menteri PTIP menerbitkan Surat Keputusan No. 58 tertanggal 23 Maret asdasd1966 tentang persetujuan pendirian Fakultas Perikanan di Tahuna, Ibukota Kabupaten Sangihe Talaud (SATAL). Kemudian Rektor Unsrat, dr. F.H. Palilingan, menerbitkan Surat Keputusan No. 1397/E13/I/67 tertanggal 15 Mei 1967 tentang penerimaan mahasiswa baru Fakultas Perikanan yang dimulai pada`1 Januari 1967.

Tahun 1970 awal, dekan melalui Surat No. 50/Um.33/Faper/70 tanggal 21 Februari 1970, dan Senat Mahasiswa melalui Surat No. 07/Semah/ Faper/70 tanggal 28 Februari 1970 mengusulkan kepada Rektor Unsrat untuk memindahkan kedudukan Fakultas Perikanan dari Tahuna ke Manado. Berdasarkan usulan tersebut, Rektor Unsrat melalui Surat No. 226/I/Um.5-0/K.4/70 tanggal 2 April 1970, menyampaikan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (PDK) tentang persetujuan pemindahan kedudukan fakultas ke Kampus Unsrat di Manado. Pemindahan ini mendapat dukungan Bupati Kepala Daerah dan DPRD Daerah Tingkat II Kabupaten SATAL. Rektor Unsrat melalui Surat No. 431/I/Um.5-0/K/7.70 menginformasikan kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten SATAL bahwa terhitung 1 Juni 1970 Kampus Fakultas Perikanan pindah ke Manado.

2. Perkembangan Fakultas

Dasa warsa pertama (1967-1977), pendidikan sarjana adalah program lima tahun; tiga tahun pertama untuk mencapai level sarjana muda, sepenuhnya dilaksanakan di Kampus Unsrat, dan tingkat IV dan V berafiliasi pada Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor (IPB). Mahasiswa yang mencapai tingkat IV, sebelum penerapan sistem SKS, umumnya memiliki ijasah sarjana muda (B.Sc.). Alumni yang menamatkan studi melalui program afiliasi sebanyak 11 orang yakni : Ir. S. Berhimpon, Ir. E. M. Katiandago, Ir. Sparta Darongke, Ir. Johana Harikedua, Ir. Eddy Mantjoro, Ir. Marthen Rondo, Ir. G. E. Mamuaya, Ir. Boyke H. Toloh, Ir. R. M. Rompas, Ir. R. E. P. Mangindaan, dan Ir. Nus Worang. Lulusan pertama, Ir. S. Berhimpon adalah hasil program afiliasi yang dilantik pada Februari 1975. Dasa warsa ini, total mahasiswa yang diterima berjumlah 242 orang, dan dosen tetap 12 orang.

Dasa warsa kedua (1978-1987) di bawah kepemimpinan Dekan Prof. Dra. S. A. Waworoentoe, M.A., program afiliasi ke Bogor tidak dilanjutkan lagi, dan sepenuhnya melaksanakan program sarjana di Kampus Unsrat. Lulusan pertama Sarjana Perikanan yang ditamatkan tanpa program afiliasi ke perguruan tinggi lain, dilantik pada Februari 1980. Program sarjana di Fakultas Perikanan Unsrat dimulai dengan empat bidang ilmu yakni Teknologi Hasil Perikanan, Biologi Perikanan, Budidaya Perairan, dan Teknik Penangkapan Ikan. Selanjutnya bidang ilmu ini menjadi program studi. Kemudian, melalui SK Rektor No. 090/PT15/T.79, pada tahun ajaran 1980/1981, dilaksanakan pendidikan bidang studi Ilmu Sosial Ekonomi Perikanan (SEP), yang pada periode ini menjadi bagian dari Program Studi MSP. Selanjutnya, melalui proyek Nasional MSEP (Marine Science Education Project) maka pada tahun 1986/1987 Unsrat mulai menyelenggarakan program pengembangan Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK). Selama dasa warsa kedua, jumlah mahasiswa baru bervariasi antara 40 sampai 225 orang; dan dosen tetap menjadi 78 orang. Melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 48/DIKTI/Kep/1984, fakultas memiliki 2 jurusan yaitu: Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), dan Pengolahan Hasil Perikanan (THP), dengan lima program:

  1. 1.Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP).
  2. 2.Program Studi Budidaya Perairan (BDP)
  3. 3.Program Studi Ilmu Kelautan (IK)
  4. 4.Program Studi Teknologi Hasil Perikanan (THP)
  5. 5.Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP)

Dasa warsa ketiga (1988-1997), mahasiswa berkembang dan terdaftar pada tahun 1996 berjumlah 1.133 orang; dosen menjadi 174 orang. Pada akhir dasa warsa ketiga, Fakultas Perikanan berubah nama menjadi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) melalui SK Mendikbud No. 0341/O/1996 tanggal 5 Desember 1996.

Dasa warsa keempat (1998-2007), jumlah mahasiswa masuk FPIK mulai tampak gejala penurunan, sedangkan dosen menjadi 187 orang (keadaan pada Juni 2003). Selanjutnya, berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional No. 62/DIKTI/KEP/2000 tanggal 15 Maret 2000, mulai tahun ajaran 2001/2002, FPIK mulai menerima mahasiswa untuk Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan (SEP) yang sebelumnya sebagai sub-program studi di Program Studi MSP.

Memasuki dasa warsa kelima (2008-2018), tahun 2015, jumlah dosen 182 dan lulusan menjadi 3.176 orang (kondisi September 2015). Nama Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan (SEP) menjadi Program Studi Agribisnis Perikanan (ABP). Selanjutnya mulai tahun ajaran 2015/2016, Program Magister (S2) IPA (Ilmu Perairan) dan Program Doktor (S3) Ilmu Kelautan (IKA) diintegrasikan ke FPIK yang sebelumnya terpaut pada Program Pasca Sarjana Unsrat.

Structural components
Thesis/Dissertation
Laboratory training
Practical/Field work
Language training
Research Project

ISCED Categories

Project management
Personal skills and communication
Ocean Literacy
Policy and governance
Logistics and shipping management
Ecology
Conservation and environmental management
Physical and chemical oceanography
Statistics
Machinery and operators
Fisheries